Sunday, March 17, 2013

Penyebab Kemandulan

Infertilitas dapat terjadi pada pria ataupun wanita, tetapi Mayoclinic menyebut 40% kasus kemandulan yang terjadi disebabkan oleh kombinasi dari keduanya. Masih menurut Mayoclinic, penyebab utama terjadinya kemandulan adalah ovulasi dan fertilisasi.

Dokter yang memeriksa pasangan suami istri, akan memulai dengan dugaan bahwa 40% kemandulan tersebut disebabkan oleh adanya masalah pada organ reproduksi wanita, sementara 40% sisanya disebabkan oleh faktor pria. 10-20% kasus kemandulan biasanya tidak diketahui penyebabnya.

Berikut ini beberapa penyebab utama kemandulan pada pria dan wanita:

1. Kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan saat ini sangat mempengaruhi tingkat kesuburan. Mayoclinic menyebut bahwa pengobatan kanker seperti terapi radiasi, dan gangguan kesehatan seperti tiroid, sindrom cushing, ginjal dan diabetes adalah penyakit yang dapat menurunkan tingkat kesuburan dan menyebabkan terjadinya kemandulan.

2. Masalah pada Tuba Fallopi dan Endometriosis
Tuba fallopi adalah saluran tempat bertemunya sperma dengan sel telur. Jika tuba tersebut terhalang atau terluka maka pembuahan tidak akan terjadi. Saluran tuba bisa luka akibat adanya infeksi panggul akibat terkena penyakit menular seksual. Endometriosis adalah penyebab umum kemandulan pada wanita dimana sel-sel pada rahim tidak tumbuh normal menyebabkan terjadinya perdarahan atau luka yang mencegah terjadinya pembuahan.

3. Menstruasi tidak teratur

Menstruasi tidak lancar atau tidak teratur setiap bulan adalah salah satu penyebab umum kemandulan pada wanita. Setiap bulan wanita akan berovulasi dan melepaskan sel telur, jika menstruasi tidak lancar maka kemungkinan besar wanita sulit hamil.

4. Masalah pada sperma 

Menurut penelitian Mayoclinic, sekitar 20% kasus kemandulan disebabkan oleh pria. Dan sebagian besar masalah tersebut karena adanya gangguan pada kualitas sperma. Sperma yang tidak berkualitas tidak akan bisa membuahi sel telur.

Demikian empat penyebab utama kemandulan pada pria dan wanita. Untuk mengetahui penyebab lain terjadinya kemandulan, silahkan dibaca di artikel sehatki.com. 

Pengertian/Definisi Kemandulan

Ada banyak sebutan yang diberikan kepada pasangan suami istri yang belum memiliki anak. Disebut mandul, tidak subur, infertil, tidak perkasa pada pria, dan sulit beranak pada wanita. Semua sebutan tersebut mengacu pada satu pengertian yaitu sebuah kondisi dimana pasangan suami istri yang menginginkan anak dan melakukan hubungan seksual secara rutin tetapi tidak juga mendapatkan anak.

Dokter biasanya memberi estimasi waktu satu tahun. Menurut About.com, Infertilitas biasanya didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun hubungan seks tanpa alat kontrasepsi apapun.

Berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control (CDC), terdapat 6,1 juta perempuan berusia antara 15 sampai 44 tahun memiliki masalah kemandulan, dan sekitar 2,1 juta pasangan suami istri mengalami infertilitas.

Studi tersebut juga menemukan bahwa terdapat 9,2 juta perempuan yang pernah menghubungi layanan infertilitas setidaknya satu kali dalam hidup mereka.

Berdasarkan sifatnya infertilitas atau kemandulan terbagi atas dua bagian, yaitu:

  1. Infertilitas Primer, yaitu seorang wanita yang sepanjang hidupnya tidak pernah mengalami kehamilan.
  2. Infertilitas Sekunder, yaitu wanita pernah hamil dan memiliki anak tapi saat ini tidak lagi bisa hamil.

Karena itu pengertian kemandulan bisa dipersempit menjadi kondisi dimana wanita tidak bisa hamil meskipun aktif melakukan hubungan seks. Penyebab kemandulan bisa terjadi pada wanita dan bisa juga disebabkan oleh pria, dan atau bisa disebabkan oleh kombinasi keduanya.

Menurut situs sehatki.com, pengertian kemandulan dapat dijelaskan dengan memperhatikan syarat-syaratnya, yaitu:

  1. Kedua pasangan menginginkan memiliki anak
  2. Selama satu tahun hubungan seks berlangsung dan wanita tidak kunjung hamil
  3. Hubungan seksual tersebut dilakukan selama 2 atau 3 kali seminggu
  4. Hubungan seks tersebut tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun.
Jika setelah setahun ke empat kondisi tersebut berlangsung maka yang harus dilakukan adalah mengunjungi terapis atau dokter untuk memeriksakan diri secara medis. Pemeriksaan dilakukan terhadap keduanya, pria dan wanita.